Kasus-kasus di sosial
media
Kemajuan teknologi di era
globalisasi dewasa ini semakin pesat sehingga memudahkan kita dalam melakukan
berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi. Saat teknologi internet dan
mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Sosial
media yang kita gunakan selama ini adalah salah satu kecanggihan dari kemajuan
teknologi yang ada. Sosial media sendiri adalah sarana untuk bekomunikasi
dengan orang lain yang memanfaatkan media online dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga
kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial
bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya. Facebook, Twitter, Myspace, Path, Youtube, Instagram,
Yahoo, dan jejaring sosial lainnya merupakan contoh dari media sosial yang ada
saat ini. Manfaat akan sosial media yang digunakan oleh para pengguna akan
dirasa berbeda antara satu orang dengan banyak orang. Menurut saya pribadi
dengan adanya sosial media, ini dapat membantu saya dalam mengerjakan tugas
kuliah yang sering kali mencari sumber informasi dari wikipedia , blog,
wordpress, dan lain-lain. Saya pun salah seorang pengguna media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan youtube.
Menurut pendapat saya dengan kita
menggunakan media sosial Facebook dan twitter, banyak manfaat yang dapat kita
peroleh namun adapula hal yang dapat merugikan si pengguna media sosial. Kita
dapat berkomunikasi dengan teman, saudara , kolega, atau bahkan orang yang
belum pernah kita kenal sebelumnya dapat kita temui di media sosial ini. Selain
itu media sosial ini juga dijadikan ajang untuk berbisnis seperti online shop, dakwah,
berbagi informasi penting lainnya. Twitter sendiri hanya menampung 140 karakter
dibandingan Facebook yang dengan luas kita dapat menulis apapun selagi itu
dalam konteks yang benar.
Namun, ada saja pengguna media
sosial facebook dan twitter yang menyalahgunakannya mulai dari penipuan,
penculikan, ajang adu mulut, pencemaran
nama baik dan masih banyak jenis kriminal lainnya. Seperti yang kita ketahui
saat facebook sedang merajalela di kalangan muda banyak sekali pengguna yang
tertipu daya akan sosok yang baru dikenalnya lewat facebook, padahal
kebenarannya belum terbukti. Tak dapat dipungkiri profil pengguna dari facebook
80% itu menggunakan profil palsu. Mereka seringkali menggunakan foto orang yang
dianggap cantik atau tampan, mengisi bio yang palsu seakan itu sangat
dilebih-lebihkan. Dan yang menjadi korban saat mereka berkenal dengan orang
yang baru dikenal dengan melihat profil yang menarik, itu justru remaja yang masih duduk dibangku
SMP atau SMA. Banyak stasiun televisi , media elektronik lainnya dan surat
kabar yang memberitakan kasus penculikan hingga pelecehan sexsual akibat dari
media sosial facebook. Seperti yang kita ketahui beberapa bulan yang lalu
tepatnya akhir bulan agustus , telah terjadi tindakan penculikan perkosaaan
seorang gadis belia yang masih duduk dibangku sekolah. Saat saya menonton acara
berita tersebut ditelivisi, dipaparkan bahwa seorang tersangka adalah supir
angkot tembak dan ini terjadi di daerah depok. Awal mula perkenalan mereka dari
facebook hingga tersangka mengajak korban untuk bertemu di salah satu mall yang
ada di daerah tersebut, dituturkan si korban bahwa saat pertemuan pertamanya
tersangka tidak menunjukan gelagat yang mencurigakan hingga saat pertemuan yang
kedua kalinya terjadi, naas saat yang ketiga kalinya tersangka mengajak korban
bertemu yang awalnya si korban sempat menolaknya, namun karena diiming-imingi
sejumlah uang akhirnya si korban menerutinya. Hingga saat mereka bertemu
tersangka langsung membawa korban kerumah kontrakannya dan disekap untuk
beberapa hari. Sangat miris untuk didengar ternyata selama disekap si korban
dipaksa untuk melakukan hubungan intim dengan tersangka tanpa di beri makan.
Hingga saat tersangka sedang pergi si korban kabur dan melaporkan kejadian
tersebut kepada polisi setempat. Tersangka pun akhirnya dibekuk polisi dan
dipenjara. Seharusnya memang sosial media yang semakin pesat kemajuannya dapat
digunakan sebaik mungkin bukan disalahgunakan hingga menimbulkan banyak masalah
termasuk kasus kriminal. Alahkah baiknya setiap pengguna sosial media tahu batasan-batasan
saat menggunakan sosial media tersebut. Apalagi jika yang memanfaatkan dan
menggunakan sosial media tersebut adalah anak-anak yang masih duduk dibangku
sekolah. Mereka sering kali lepas kontol tentang apa yang mesti mereka lihat
atau apa yang harus mereka tidak lihat sama sekali. Disinilah harus adanya
peranan orang tua yang mungkin harus lebih memperhatikan apa yang anaknya
lakukan selama tidak berada disekolah. Tak dapat dipungkiri seorang anak
apalagi meranjak remaja selau ingin mencoba apa yang sudah dilihatnya , karena
rasa penasarannya. Sedangkan disekolah mungkin pihak dari sekolah harus lebih
menegaskan dari peraturan yang sudah
dibuat agar para murid tidak dengan mudah untuk melanggarnya. Seperti sering
dilakukannya razia handpone, untuk memeriksanya dari hal yang berbau sexsual.
Lain halnya dengan instagram ,
media sosial ini merupakan aplikasi berbagi foto dengan cepat, menerapkan filter
digital dan membagikannya ke berbagai jejaring sosial. Satu fitur yang unik di
Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak
Instamatic dan Polaroid. Tentu ini akan memberikan banyak inspirasi bagi
pengguna instagram lainnya. Dengan makin berjalannya waktu, Instagram pun terus
berkembang. Pada awal mulanya yang hanya beberapa pengguna saja, sekarang sudah
melebihi 8 juta pengguna dari seluruh dunia. Tidak hanya itu saja untuk
menyeimbangi makin bertambahnya para pengguna Instagram, versi Instagram pun
terus meningkat. Pada tanggal 20 September 2011, Instagram telah mengeluarkan versi terbarunya
yaitu 2.0 dengan beberapa fitur-fitur yang ditambahkan dan juga diperbaiki.
Melalui Instagram, kita dapat melihat banyak foto-foto yang sudah di share,
mulai dari foto teman-teman, idola kita, hingga orang yang mempunyai peranan
penting seperti ibu negara dan lain-lain. Namun tanpa disadari Instagram dapat
menjadi ajang adu mulut anatara pengguna instagram yang satu dengan yang
lainnya. Seperti yang kita, saat Ibu Ani Yudhoyono share sebuah foto seorang
pemain saxophone mengais rezeki di Central Park, New York pada Instagram tanggal 31/05/2013 tepatnya jam
3 sore, Beliau membalas komentar
follower nya bukan sekedar membalas komentar tetapi bu Ani marah- marah.
Padahal Ibu Ani jarang sekali loh membalas komentara para followers nya. Sebelumnya
seorang followers membuat komentar di salah satu foto yang diunggah oleh Ibu
Ani. “Lagi di amrik bu? mentang2 besok harga premium naik malah kabur aje nih”,
Tulis salah satu follower. Kemudian 5 menit berselang, Ibu Ani yang sepertinya
tidak suka dengan komentar salah satu followernya itu langsung membalas.
“@gregorytambunan koq lucu ya komentarnya? Siapa yang kabur? Sebelum berangkat
kunjungan ke Swedia dan NY, Presiden juga sudah konpers menjelaskan apa tujuan
kunjungan. Jangan asal komentar, tidak bagus bung!”. Sementara dalam pantauan
jadiberita.com pada (2/6), Komentar tersebut sudah dihapus dari akun instagram
@aniyudhoyono. Ada pula followers lain yang tetap mendukung Ibu Ani agar tetap
semangat. Seperti ditulis oleh salah satu Followernya “so far instagram buat
share foto dan komen tentang foto tersebut.. Biasanya yg komennya kmana2 feed
instanya juga kmana2.. Contohnya ya yg komen pedes diatas.. Liat feed instanya
sampah. Bu @aniyudhoyono keep shooting bu.. Suka liat fotonya.. At least bisa
tau perspektif sebuah objek dari mata seorang ibu negara..”. Menurut pendapat
saya, mengomentari foto yang sudah diunggah boleh-boleh saja tapi kita juga
harus ingat jika kita membuat statement yang justru menjelekan pengguna
isntagram yang sudah mengunggah foto kita juga harus ingat, jika bukan hanya
kita dan pengguna saja yang melihat, tapi jutaan orang diluaran sana bahkan diseluruh
dunia pun bisa melihatnya. Sehingga kalau kita membuat statement yang salah
bukan hanya memalukan diri sendiri tetapi juga citra bangsa kita sendiri. Ya
sebaiknya kalau mau mengomentari sebuah foto harus lebih diperhatikan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar