·
Kraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kesepuhan Cirebon ini merupakan keraton termegah
dan paling terawat di Cirebon. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap
dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Makna di setiap
arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton
ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo di dalamnya. Bangunan
yang dahulu di bangun ini masih sangat terawat bentuknya maupun kebersihannya.
Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat
ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 syawal untuk
dimandikan. Banyak para pengunjung yang datang dari berbagai daerah
ciayumajakuning, yaitu warga Cirebonnya sendiri, Majalengka, Kuningan dan
Indramayu. Mereka datang bebondong-bondong untuk menyaksikan pemandian kereta
beserta keris-keris yang hanya dimandikan setiap 1 Syawal, selain itu para
pengunjung juga berebutan untuk mengambil air sisa pemandian keris-keris dan kereta
yang dianggap mempunyai banyak manfaat.
Bagian dalam keraton yang dulu merupakan tempat tinggal raja Cirebon yang
menikah dengan keturunan Tionghoa. Kesan yang dirasakan saat berada didalam
bangsal ini adalah dingin.
·
Kuliner khas Cirebon
Sega jamblang adalah makanan khas daerah Cirebon. Ciri khas makanan ini
dibungkus dengan daun jati dan disajikan secara prasmanan. Dibungkus dengan
daun jati, tujuannya agar bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Nama jamblang
berasal dari nama daerah sebelah barat Kota Cirebon, yaitu tempat asal
pedagangmakanan tersebut. Lauk pauk yang dihidangkan oleh pedagang antara lain
paru, sambal goreng, semur hati/daging, perkedel, sate kentang, telur, ikan
asin, tahu, tempe, otak goreng, sambal cabe merah, dan tidak ketinggalan
blakutak, sejenis cumi-cumi yang dimasak. Walaupun menunya sangat beraneka
ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Nasi jamblang yang cukup
tersohor, adalah Nasi Jamblang “Mang Dul” yang berlokasi di Gunung Sari dekat
lampu merah ke arah jalan Tuparev.
·
Empal gentong
Makanan
ini dimasak dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar dan mirip dengan
gulai. Dinamakan empal gentong karena cara memasaknya yang khas menggunakan
gentong. Isinya sendiri merupakan empal yang terdiri dari potongan-potongan
daging. Makanan ini berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani ,
kabupaten Cirebon. Teman makannya adalah nasi atau lontong. Sambal empal
gentong juga sangat unik berupa saripati cabai merah kering yang ditumbuk
halus. Empal gentong yang cukup terkenal adalah Empal Gentong Mang Darma ,
lokasinya di Jl. Slamet Riyadi Battembat.
·
Docang
Makanan ini merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, krupuk
dengan di beri kuah isian berupa bumbu oncom atau biasa juga disebut dengan
dage tempe gembos yang telah dihancurkan. Atasnya diberi parutan kelapa muda.
Rasanya cukup unik dengan rasa khas kuah oncom.
·
Tahu Gejrot
Makanan berupa tahu yang di potong kecil-kecil di taruh di atas piring
yang terbuat dari tanah liat kemudian disajikan dengan bumbu gula merah, cabai
serta bawang merah yang di haluskan. Dinamakan tahu gejrot karena bumbu cair
yang di gunakan sebagai penyedap dialirkan lewat botol dengan cara di
guncangkan sehingga timbul bunyi “ gejrot’ berulang kali. Tahu yang digunakan
adalah tahu Sumedang. Cara menyantapnya pun cukup unik yaitu di tusuk dengan
biting (potongan lidi yang sudah dibersihkan).
Berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon.
Nama “ Sunyaragi” berasal dari kata “ sunya” yang artinya sepi dan “ ragi” yang
berarti raga, keduanya adalah bahasa Sansekerta. Tujuan utama didirikan gua
tersebut adalah sebagai tempat istirahat dan meditasi para sultan cirebon dan
keluarganya. Gua sunyaragi merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada
di Kota Cirebon. Kontruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah
taman air. Karena itu gua sunyaragi disebut taman air gua sunyaragi. Kompleks
tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan
bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur ,
kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah, dan dikelilingi oleh taman lengkap
dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan
penguhung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks bermotif batu
karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candibentar dan pintu dalamnya
berbentuk paduraksa.